Rahvayana: Sepucuk Surat
Dalam epos Rahvayana, peperangan yang melibatkan Rama beserta prajuritnya itu tidak pernah ada. Menurut dokumen yang di rilis oleh Alengka, sebetulnya Rama telah mengirim sepucuk surat kepada Shinta. Surat tersebut kemudian sengaja tidak di publikasikan, sebab jika di publikasikan dunia menjadi tidak seru dan tidak memiliki irama.
Apakah tidak di publikasikannya surat tersebut juga atas restu Rama?
Tepat sekali, Rama sebagai "pemenang" dalam doktrin-doktrin Ramayana menyetujuinya.
Mengapa Rama menyetujuinya?
Sebab di saat itu pada dasarnya masyarakat menyukai sastra, termasuk di dalamnya adalah epos tentang Ramayana yang legendaris. Namun, jika sepucuk surat itu di publikasikan, ditakutkan akan terjadi gejolak. Di karenakan Rama menulisnya dengan bahasa kasih sayang cinta yang meraja.
Sepucuk surat dari Rama:
| Di balik aku dan dirimu ada Dia, Di balik kangmasmu yang tampan ada pula Aku di dalamnya, Tak perlu aku menyesali apa yang sudah terjadi, Karena sejatinya aku tiada, Yang kamu lihat saat bersamaku, itu hanyalah bayangan, Cinta kangmasmu kepadamu sebenarnya adalah cinta-Ku juga, Tidak perlu aku menunjukan 'egoku' untuk memperebutkanmu, Sejatinya yang aku cintai bukanlah dirimu, Bukanlah apa yang bisa kamu pikirkan, Bukan pula yang bisa kamu ungkapkan kepadaku, Hanya sesuatu yang ada di balik dirimu. Karena cinta sejatinya tidak terbatas dan di batasi, Ungkapan cintaku kepadamu atau darimu untukku, Itu hanyalah akting semata, Karena cinta adalah sesuatu yang rahasia, Benar-benar rahasia, Tidak dapat di ungkapkan, Hanya bisa di jelaskan oleh gerak tubuh/kehidupan, Cinta yang sudah di ungkapkan, Itu bukanlah sebuah cinta lagi, Akan tetapi sesuatu yang mendasar dari ungkapan itu. | 
|---|

Gabung dalam percakapan